a.Pengertian Seni Tari


TARI DAERAH NUSANTARA
(bab 9 materi kelas 7)

A.Pengertian Seni Tari

*      Seni Tari adalah gerak terangkai yg berirama sebagai ungkapan jiwa atau ekspresi manusia yang di dalamnya terdapat unsur keindahan wiraga/irama,wirasa/penghayatan,wirupa/wujud.
*      Tari adalah gerak dari seluruh anggota badan yg selaras dengan bunyi music (gamelan), diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam menari.
Berikut ini beberapa pendapat para pakar seni dari Indonesia dan mancanegara:

v  B.P.H Soeryodiningrat
Tari adalah gerak dari seluruh anggota badan yg selaras dengan bunyi music (gamelan), diatur oleh irama yg sesuai dengan maksud dan tujuan dalam menari.

v  Drs.soedarsono
Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak ritmis yang indah.

v  Raden Mas Wisnoe Wardhana
Tari adalah ekspresi gerak dengan media tubuh manusia.

v  Drs.Sudharso pringgo Broto
Tari adalah keteraturan bentuk gerak tubuh dalam ruang.

v Drs.s.Humardhani (Pak Dhon)
Tari adalah ungkapan bentuk-bentuk gerak ekspresif yang indah dan ritmis

v Corrie Hartong dari Belanda dlm bukunya Dankunst
Tari adalah keteraturan bentuk gerak tubuh yg ritmis didalam suatu ruang.

v Curt shach
Tari adalah gerak yg ritmis dan ekspresif.

v Jhon Martin
Tari adalah perwujudan suatu tekanan emosi dalam bentuk gerak tubuh.

v Kamaladevi chattopadhaya dari India
Tari adalah gerakan-gerakan luar yang ritmis dan lama-kelamaan mengarah kepada bentuk-bentuk tertentu.

v Suanne.K. Langer
Tari adalahgerak-gerak yang di bentuk secara ekspresif untuk dapat dinikmati dengan rasa.

v La Mery dari Inggris dalam bukunya Dance Composition
dalam ruang.

     Dari sekian pendapat tentang seni tari di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa substansi atau bahan baku tari adalah gerak; gerak yang terangkai sehingga memuat ritme dan waktu di dalam ruang. Dapat diarikan bahwa seni tari adalah pengungkapan lewat gerak yang distilir/digayakan dan berkesinambungan yg di dalamnya terdapat unsur keindahan.

·            Seni tari memiliki empat unsur keindahan,sbb:

v  Wiraga : raga atau tubuh, yaitu gerak kaki sampai kepala, merupakan media pokok gerak tari. Gerak tari dirangkai dan digayakan sesuai dengan bentuk yang tepat. Misalnya seberapa jauh badan merendah, tangan merentang, kaki diangkat atau ditekug, dan seterusnya.
v  Wirama : ritme/tempo atau seberapa lamanya rangkaian gerak di tarikan serta ketepatan perpindahan gerak selaras dangan jatuhnya irama. Irama ini biasanya dari alat music ritmis yang mengiringi, seperti,gong, gendang, tifa,dll.
v  Wirasa : perasaan yang diekspresikan lewat raut muka dan gerak. Keseluruhan gerak tersebut harus dapat menjelaskan jiwa dan emosi tarian. Seperti,sedih,gembira,tegas dan marah.
v  Wirupa : rupa atau wujud, memberikan kejelasan gerak tari yang diperagakan melalui warna, busana, dan rias yang disesuaikan dengan peranannya.

b.Sejarah Seni Tari


B.Sejarah Seni Tari

  Seni tari terus tumbuh dan berkembang sejak zaman prasejarah, sejarah, sampai modern. Dari yang sangat sederhana, sederhana, terkonsep secara estetis, sampai tidak beraturan/bebas.
     Karya tari pada zaman  prasejarah betul-betul berbentk ungkapan ekspresif. Rasa senang dan sedih diungkapan dengan gerak hentakan kaki, tepukan tangan, bahakan berguling-guling.
     Pada zaman sejarah bentuk-bentuk gerak tari sudah mengarah pada maksud atau tujuan kegunaan menari. Tari tidak hanya sebagai ungkapan perasaan tetapi sebagai sarana hiburan dan persembahan.
     Bentuk gerak tari zaman modern betul-betul digarap dengan gaya baruyang lebih bebas. Misalnya cara manusia terbang, hewan bernyanyi dan bermain ditaman, orang berjalan seprti robot, dll.

c. Jenis Tari Daerah


C. Jenis Tari Daerah

Tari daerah ini memiliki keunikan gerak, bentuk penyajian, irama musik, pengiring, rias, dan busana.

1.   Berdasarkan Sifat dan Sejarah
      Berdasarkan sifat dan sejarah pembentukannya, tari daerahterbagi menjadi dua bagian besar, yaitu tari tradisi dan kreasi. Tari tradisi merupakan tari yang ada sejak nenek moyang dan diwariskan secara turun menurun. Tari tradisi di bagi menjadi 3, yaitu;
     Tari Tradisional Kerakyatan tumbuh dan berkembang daam lingkungan masyarakat umum atau rakyat. Biasanya digunakan sebgai tari hiburan, pergaulan, juga sebagai wujud rasa syukur. Cirinya adalah bentuk gerak, irama, ekspresi, dan rias busana yang sederhana serta sering disajikan secara kelompok. Contoh: tari kuda lumping (jawa), tari jaipong (jawa barat), tari saman (aceh) dll



     Tari Tradisional Klasik dikembangkan oleh kaum bangsawan bentuk gerak tarinya baku. Pengembangannya lebih sulit karna hanya bisa dilakukan oleh kelompok bangsawan. Fungsi tari klasik biasanya sebagai sarana upacara kerajaan dan adat. Bentuk gerak, irama, penghayatan, rias, dan busananya terkesan mewah. Contoh: tari ngeremo (jawa timur), tari rejang (bali), tari pakarena (Sulawesi selatan).




             Tari Kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tradisional klasik. Gerak ini berasal dari suatu daerah di Indonesia. Geraknya, irama, rias, busana hasil modifikasi tari tradisi. Contoh: tari merak (jawa), tari tenun(bali), tari bosar 





2. Berdasarakan  Bentuk Penyajian
    Bentuk penyajian seni tari dibedakan berdasarkan jumlah penari. Macam-macam tari:
Tari tunggal merupakan bentuk tarian yang ditarikan secara individu. Penari memiliki tanggung jawab pribadi untuk menghapal gerak dari awal sampai akhir. Tari tunggal biasanya memiliki alur cerita dengan tema kepahlawanan atau percintaan. Contoh: tari golek (jateng), tari topeng (jabar) dll.
Tari berpasangan atau berpasang-pasangan bisa dilakukan dengan lawan jenis atau sesame jenis. Penari harus memperhatikan kelarasan geraknya dengan pasangannya, mereka harus salig mengisi dan melengkapi serta melakukan kerjasama. Contoh: tari gale-gale (irian jaya), tari coket (Jakarta) dll
Tari kelompok adalah bentu tarian yang ditarikan oleh 3 orang atau lebih. Tari jenis ini memerlukan kerjasama yang lebih baik. Keserempakan gerak dan permainan komposisi sangan menentukan. Contoh: tari lawung (4 orang, jateng), tari bedhaya semang (6 oranng, jateng).

d. Fungsi Seni Tari


D.     Fungsi Seni Tari

Seni tari tidak sekedar ungkapan/ekspresi spontan tatkala senang dan sedih. Tari berkembang sesuai dengan kebutuhan sosial sehingga mempunyai fungsi yang lebih penting dalam kehidupan masyakat.
Tari memiliki fungsi  sebagai sarana upacara adat dan realigi. Berbagai upacara yang berkaitan dengan perburuan, peperangan, kenaikan tahta, pergantian musim, saat tanam dan panen,kelahiran,bahkan kematian,memiliki tarian sendiri-sendiri. Komposisi tarinya melingkar,berjajar, atau berbaris. Contoh: Tari ratep (minta hujan,Madura).



Fugsi tari yang paling kita kenal yakni sebagai sarana pertunjukan. Di sini tari berguna untuk menghibur masyarakat luas. Dari sinilah para seniman tari bisa berkembang. Sebagai sarana pertunjukkan, tari dibagi 2. Tari hiburan atau tontonan rakyat disusun agar rakyat bergembira. Geraknya lincah dan semarak. Irama, rias, busana, dan komposisi meriah. Contoh : tari jaipongan ( Jabar ), tari janger ( Bali ) dll.



Sebagai media pendidikan, tari dapat membentuk keseimbangan emosi, keterampilan, dan toleransi. Fungsi inilah yang kemudian melahirkan sanggar-sanggar tari. Disamping itu pribadinya juga dapat terbentuk dalam menjaga dan menghormati budaya dan bangsa lain. Pembinaan generasi penerus yang cinta budaya sendiri dapat dilakukan lewat festival kesenian keluar negeri.
Peran tari bagi masyarakat diantaranya sebagai pemersatu.
Dalam acara perayaan, warga berkumpul, menari, dan bergembira bersama dengan gerak selaras. Lewat tarian ini warga berinteraksi, bergaul menciptakan hubungan yang lebih baik. Tari juga menjadi symbol atau maskot daerah. Tari sebagai salah satu asset pariwisata juga turut meningkatkan devisa Negara. Seni tari dapat menjadi sarana pemersatu bangsa, media penerangan, media terapi penyembuhan, pembentukan tubuh, sarana kesehatan, bahkan sebagai sarana komunikasi yang mengasyikkan.